Allah Maha Bijak.

Karena Allah Maha Pengasih dan Penyayang, maka begitu pentingnya Al Quran diturunkan di zaman itu.


Salah satu ayat yang harus dimengerti oleh seluruh umat manusia, yaitu Q.53:38
.
Q.53:38 : (yaitu) bawasannya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.
.
Ayat diatas jelas dan memang sudah dimengerti oleh hampir semua manusia yang membacanya.
Berarti kalau pembaca perhatikan ayat tersebut dengan dikaji secara mendalam berdasarkan akal, maka apabila ada seorang manusia Suci dalam sejarah hidup ini dengan demikian seorang manusia tersebut pasti akan dapat mengampuni dosa manusia lain !
.
Oleh karena Allah Maha Bijak maka begitu pentingnya Allah menciptakan manusia dengan nama Yesus Kristus, dimana "Dia" adalah seorang Manusia "Suci" !
Hal itu tergambar dalam Al Quran dengan nama "Isa", dimana sosok manusia Isa diciptakan tanpa bapak duniawi karena terjadi / jelmaan dari Roh Allah, tertulis di Q.19:17
.
Q.19:17 : maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
.
Itulah sebabnya mengapa Allah harus menciptakan lagi manusia tanpa bapak duniawa, seperti menciptakan manusia pertama "Adam", sedang kan manusia adam saat itu (Isa diciptakan) sudah banyak anak-beranak berikut cucu keturunannya.
.
Jadi kalau pembaca mengakui dan meng-imani Q.53:38, maka pembaca mau tidak mau harus mengakui bahwa "Manusia Suci" Yesus Kristus dapat mengampuni semua manusia di dalam dunia ini !
.
Akan tetapi kalau pembaca tidak mengakui hal tersebut berarti sia-sialah tujuan Allah menciptakan Isa, dengan demikian tanpa sadar pembaca mendustai makna yang hakiki dari ayat tersebut (Q.53:38).
.
Sebab sudah jelas bahwa Al Quran diturunkan merupakan suatu pelajaran yang berarti harus di mengerti bukan di sangkal akan kenyataan dari makna yang hakiki yang terkandung di dalamnya.
Sehingga bagi mereka yang tidak mempelajari dengan benar kelak akan menyesali Al Quran itu sendiri, hal itu sudah tertulis di Q.69:48-50.
.
Q.69:48 : Dan Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
.
Q.69:49 : Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada yang mendustakan(nya)
.
Q.69:50 : Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat)
.
Ket: Ayat Q.69:50 harus dipahami oleh pembaca, bahwa Kitab Al Quran hanya dibaca oleh orang Mumin, karena sebagai Kitab pedomannya.
Oleh karena itu makna dari isi Q.69:49 bisa merupakan sebuah pertanyaan; apa yang selama ini didustakan oleh pembacanya ?
Dimana dusta adalah sebuah jawaban yang keluar dari mulut seseorang, yang tidak mengakui akan kenyataan dari kebenaran yang ada.
. .
Sedangkan semua orang yang hanya membaca Al Quran saja, sudah pasti tidak ada yang percaya bahwa Yesus Kristus yang telah datang kedunia sebagai Manusia adalah Tuhan, akan tetapi kenyataan yang ada mereka para pembaca Al Quran malah menjadi kafir terhadap Tuhan Yesus.
.
Maka perlu diingat bahwa Al Quran diturunkan di zaman itu untuk orang-orang yang bertakwa kepada Allah, dimana mereka belum terpengaruh paham Yahudi dan Nasrani, agar orang-orang bertakwa yang masih berpikiran "netral", mempelajari sendiri isi Al Quran dengan cara dikaji akan segala petunjuk yang ada di dalamnya, supaya orang-orang di zaman itu yang masih awam jangan sampai "kafir" terhadap Tuhannya, maka jika di kaji dengan teliti Al Quran itu adalah bacaan yang sangat mulia (Q.56:77) dengan tujuan supaya pembaca mengenal siapa yang selalu di sebut-sebut oleh Allah melalui WahyuNYA yang tertulis dalam Al Quran dengan kata-kata: Tuhan kami / Tuhan kita / Tuhannya / Tuhanmu itu !
.
Oleh karena itu semua pembaca Al Quran jika menolak anjuran di Q.5:68 dengan berbagai macam alasan tentang membaca Injil, maka semua pembaca tidak akan mungkin tahu bahwa "Isa" yang tertulis di dalam Al Quran hanya nama samaran dari Yesus Kristus yang ada di Injil, karena di dalam Injil, Yesus Kristus sosok gambaran Manusia Illahi.
Dimana diwaktu "Dia" hidup sebagai manusia telah mengatakan bahwa namaNya akan dibenci orang tanpa sebab, dengan demikian 500 tahun kemudian Al Quran diturunkan di zaman itu bertujuan merupakan suatu bahan pengantar pelajaran yang tertulis tersamar tentang sosok tokoh di dalam Injil, hal itu untuk menghindari anti pati pembaca dari nama yang sesungguhnya "Yesus Kristus".
.
Oleh karena itu ayat tentang nabi Isa bersifat samar-samar / Mutasyabihat.
Hal itu jelas tidak ada dalam sejarah hidup manusia nama sosok manusia yang sudah mati bisa berubah dari nama aslinya, dimana semua nama nabi dalam Kitab Taurat tidak berubah, kecuali nama satu tokoh yang ada di Injil yaitu Yesus Kristus telah berubah dengan ditulis memakai nama "Isa" dalam Al Quran .
.
Jadi mengapa Allah harus menciptakan sosok "Isa" ?
Hal itu disebabkan Allah Maha Suci, yang berarti tidak kompromi dengan dosa sekecil apapun, dengan demikian tidak layak manusia dihadapanNYA karena semua manusia berdosa.
.
Oleh karena itu Yesus Kristus adalah Juru selamat untuk semua manusia yang merasa berdosa, dimana "Dia" hanya seorang saja dalam sejarah kehidupan yang telah diberi kuasa oleh Allah atas sorga dan bumi ini (tertulis di Injil Matius 28:18 dan tersirat di Q.3:45), sehingga "Dia" mempunyai wewenang membawa jiwa manusia (setelah ajal menjemput) kehadapan Allah Yang Maha Adil, untuk mendapatkan pengharapan yang pasti akan pertimbangan amal perbuatannya diHari Akhir Pengadilan nanti / Kiamat.
.
Sehingga jelas kalau ada seorang manusia merasa dirinya tidak berdosa, maka manusia tersebut tidak perlu kawatir walaupun tidak percaya bahwa Yesus Kristus adalah bukan juru selamatnya, sebab Yesus Kristus hadir di dunia hanya untuk orang yang merasa berdosa saja.
.
Itulah betapa pentingnya tujuan Allah harus menciptakan seorang manusia "Suci" tanpa dosa yang dikenal dalam sejarah hidup manusia dengan nama Yesus Kristus, agar manusia tidak sia-sia atas perbuatan baiknya di hadapan Allah.
.
Oleh karena itu Allah mengatakan dalam Al Quran untuk memberikan "peringatan" kepada pembaca bahwa di "Hari itu" adalah kepunyaan Tuhan dan segala amal perbuatan manusia tidak ada gunanya, tertulis di Q.25:23.
.
Q.25:23: Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.
.
Sesungguhnya ayat diatas (Q.25:23) untuk mempertegas apa yang sudah tersirat 500 tahun sebelum Al Quran ada, yaitu di dalam Alkitab (Titus 3:5)
.
Titus 3:5 : ...., bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmatNya.
.
Oleh karena itu segala amal perbuatan manusia terhalang karena dosa-dosanya walaupun dosanya sebesar zahrapun, dengan demikian segala amal perbuatan pembaca Al Quran tidak ada gunanya kalau tidak memahami apa yang dimaksud dengan sebutan "rahmatNya ?", tersirat di Q.24:21.
.
.Q.24:21 : ....... Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, ...... .... . . .
.
Jadi jelas yang dimaksud dengan sebutan "rahmatNya" tidak lain adalah kehadiran Yesus Kristus yang telah diutus Allah kedunia bertujuan sebagai juru selamat / pendamai antara manusia yang berdosa ke hadirat Allah Yang Maha Kudus.
.
Dimana Allah Maha Tahu, bahwa kehadiran Yesus Kristus memang sudah terjadi sebelum Al Quran ada dan merupakan rahmatNya, maka Al Quran menegaskan bahwa peristiwa tersebut sudah diputuskan, tersirat di Q.19:21.
.
Q.19;21 : ....... ; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".
.
Walaupun Al Quran sudah menjabarkan secara tersamar dengan nama Isa bahwa kelahiran Yesus Kristus kedunia merupakan rahmat dari Allah, yang tidak lain untuk manusia yang mau percaya kepada Yesus Kristus.
Hal itu jelas, bahwa hampir semua pembaca Al Quran menyangkal / tidak mau percaya kepada Yesus Kristus, maka Allah Yang Maha Tahu menyatakan kepada pembaca Al Quran bahwa manusia dengan nyata mengingkari rahmat tersebut, tersirat dengan tersamar di Q.43:15.
.
Q.43:15 : ...... .. . . Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah).
.
Mengapa Allah Yang Maha Tahu menyatakan isi dari Q.43:15 pada kalimat terakhir seperti itu ?
.
Walaupun isi dari pada ayat tersebut (Q.43:15) mengandung makna sebuah vonis, akan tetapi sesungguhnya ayat tersebut ditujukan kususnya bagi para pembaca Al Quran agar berpikir, sebab tidaklah mungkin semua manusia di dunia pengingkar yang nyata terhadap rahmat Allah.
.
Oleh karena itu bagi para pembaca blog ini, dengan didasari fitrah diri agar merenungi / bertanya pada diri sendiri: rahmat Allah apalagi yang tanpa sadar telah diingkari bagi pembaca ?
.
Sebab tidak ada seorangpun di dalam dunia ini yang mau mengingkari rahmat Allah walau sekecil apapun juga !.
.
Jadi itulah kenyataan yang ada pada ayat Al Quran, dan apakah anda termasuk golongan manusia "pengingkar yang nyata" terhadap rahmat Allah ?
Yaitu menolak Yesus Kristus sebagai juru selamat manusia seperti yang dimaksud pada penjabaran diatas.
.
.
.
..
.
http://dosamanusia.blogspot.com